Senin, 02 Februari 2015

Perang Sepakbola dengan Sponsor Alkohol

Perang Sepakbola dengan Sponsor Alkohol
Alkohol jelas akan memberikan dampak buruk langsung jika dikonsumsi pemain sepakbola, namun kekhawatiran paling tinggi dari pengaruh alkohol justru pada penonton.
Sebelumnya, kami pernah membicarakan dampak alkohol atau birdi dalam artikel ini. Tidak seperti di Indonesia, di Eropa bir bukanlah hal yang tabu untuk dikonsumsi. Ini yang membuat bir dapat dengan mudah menjadi sponsor acara olahraga. Di Liga Inggris juga bir menjadi salah satu sumber pemasukan klub dan pengelola liga.
Hampir semua kesebelasan memiliki sponsor, baik sponsor utama maupun sponsor pendamping, dengan produk minuman beralkohol. Misalnya saja kesebelasan Everton dan Celtic yang mengiklankan bir pada seragam mereka.
Tapi, menurut laporan dari Guardian, baru-baru ini tim dokter menuntut larangan perusahaan alkohol untuk mensponsori kesebelasan dan acara olahraga karena mereka mengklaim bahwa hal tersebut bisa memicu praktek konsumsi alkohol bagi anak-anak di bawah umur.
Desakan dari dokter
Para pemimpin perawat serta spesialis dan dokter rumah sakit di Inggris mendesak para menteri untuk melarang jenis kesepakatan sponsor untuk mengiklankan bir di seragam kesebelasan sepakbola.
Dalam sebuah surat kepada Guardian, mereka menyerukan aksi ini karena mereka sudah melihat sponsor alkohol olahraga telah menjadi ” iklan yang biasa, seperti iklan untuk sereal atau sabun”.
Intervensi ini datang ketika jutaan penggemar olahraga mempersiapkan diri untuk menghadiri atau menonton televisi pada program Boxing Day yang umum di Inggris entah itu pada sepakbola, balap, dan rugbi. Seluruhnya telah membantu untuk mempromosikan minuman beralkohol.
Surat itu mengatakan: “Tidak kah seharusnya olahraga nasional menjadi inspirasi anak-anak untuk memimpin gaya hidup sehat dan positif? Hal ini akan dianggap keterlaluan jika tim-tim seperti Everton atau Celtic ada untuk menjadi brand ambassador untuk produk tembakau. Tapi ketika mereka mempromosikan alkohol, kenapa masih bisa diterima?”
Seperti yang kita tahu, Everton disponsori oleh produsen bir Chang dari Thailand sejak tahun 2004, dan awal tahun ini mereka menyetujui perpanjangan sponsor selama tiga tahun senilai 16 juta poundsterling.
Celtic juga mengikat kesepakatan sponsor dengan perusahaan Magners dari Irlandia, yang dilaporkan mencapai 1,5 juta poundserling setiap tahunnya.
Bersama dengan Glasgow Rangers juga, kedua kesebelasan disponsori sampai tahun lalu oleh bir merek Tennent. Bahkan, sebelumnya mereka juga secara bersamaan disponsori oleh Carling, yang juga merupakan merek bir. Kedua raksasa Skotlandia itu menolak untuk menanggapi surat tersebut.
Surat di atas mengklaim: “Iklan alkohol mendominasi acara olahraga yang menarik minat anak-anak dan orang dewasa. Hal ini tanpa sadar bisa menciptakan hubungan antara merek alkohol dan olahraga yang terakumulasi dan dibangun selama bertahun-tahun.”
Protes pada hubungan alkohol dan olahraga tersebut juga memberikan alasan bahwa, “bukti menunjukkan bahwa iklan alkohol menyebabkan remaja untuk minum lebih banyak dan juga minum pada usia lebih dini.”
Dengan melayangkan surat protes tersebut, mereka ingin pemerintah untuk campur tangan dan menggiring opini publik untuk mendukung lahirnya larangan iklan alkohol pada olahraga. “Mari mengambil tindakan untuk melindungi anak-anak kita dengan memastikan bahwa olahraga yang kita tonton mempromosikan dan menginspirasi gaya hidup sehat, bukan budaya minum. Mari kita membuat sponsor alkohol pada olahraga menjadi sesuatu dari masa lalu,” kata mereka.
“Bukti menunjukkan bahwa sponsor alkohol pada olahraga membuat anak sekolah dan olahragawan untuk minum lebih banyak. Mengingat ratusan ribu poundsterling disalurkan oleh sponsor, tidak mengherankan mereka mampu meningkatkan penjualan,” kata Katherine Brown, direktur Institute of Alcohol Studies.
“Sudah jelas bahwa anak-anak tumbuh memuja pahlawan olahraga dengan merek bir di dada mereka sehingga akan mengembangkan sikap positif yang mengakar terhadap tradisi minum. Juga jelas bahwa profil tinggi iklan alkohol bekerja untuk menormalkan hubungan yang sebenarnya tidak wajar antara minum dan olahraga,” tambah Brown.
Sebelumnya, Prancis telah melarang sponsor alkohol olahraga sejak tahun 1991. Pembatasan tersebut nyatanya tetap membuat Prancis berhasil membuat acara olahraga yang besar, seperti sepakbola dan Piala Dunia rugbi.
“Hal ini menunjukkan alkohol tidak berarti keharusan untuk sukses dalam olahraga,” lanjut Brown. Rusia, Ukraina, dan Norwegia juga telah memiliki larangan tersebut. Sementara Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Republik Irlandia sedang mempertimbangkan hal tersebut.
Halaman 1 2 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar